KUNCILAGUOK.COM – Selamat datang kembali sahabat KLO!! masih bareng kita ko Admin ganteng Tendi Hilman yang pastinya baik dan tidak sombong. Selamat datang di 100% kunci lagu popular, dan kekinian masih tetap di Tahun 2023. Tetap semangat jangan pernah menyerah. Terkadang kita harus terlebih dahulu melewati kesusahan dan juga air mata untuk kebahagian yang kita impikan.
Langsung saja kali ini, ada Tamasya Kota - Jon Kastella feat Pusakata Saat ini videonya sudah 110 rb x lebih ditonton di Channel Youtube.
Tamasya Kota - Jon Kastella feat Pusakata
Tamasya Kota - Jon
Kastella feat Pusakata
Artis:
Jon Kastella, Pusakata
Album:
Tamasya Kota
Dirilis:
2021
Lirik
Suatu
masa terjadi, berkata sang Ayah
"Siapakah
sekali tempo tak ingin tamasya?"
Bukanlah
kemewahannya begitu rupa
Namun
sepadan megahnya gembira kita
Suka
hatinya sang Ibu merangkai tutur
Bijaksanalah
layaknya kita bersyukur
Berkenan
dengan sajian masakan rumah
Duduk
tinggilah di rumput pinggiran kota
"Tinjaulah,
Ayah", ujarnya sang anak
Hamparan
kota di pemandangan cerah
Ke
langit gedung seolah mencakar
"Tengoklah,
Ibu, alangkah gagah perkasa"
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Saat
beranjak besar anakku tercinta
Cakrawala
kaucakar tiada gentar, Nak
Hanya
saja jangan lekas kaulupa
Mana
di mana pijak berakar
Ingatlah
hari ini ya, anakku tersayang
Sungguhlah
pernah kita ada di sini
Jikalau
hari esok kelak kaujelang
Nuranilah
taruhannya nanti
Oh,
bila senja meminta diri
Tanda
pertanda waktulah silam
Oh,
tamasya kita akhiri
Mari
kemari ke balik malam
Tamasya Kota - Jon Kastella feat Pusakata |
Tamasya Kota - Jon
Kastella feat Pusakata
Artis:
Jon Kastella, Pusakata
Album:
Tamasya Kota
Dirilis:
2021
Lirik
Suatu
masa terjadi, berkata sang Ayah
"Siapakah
sekali tempo tak ingin tamasya?"
Bukanlah
kemewahannya begitu rupa
Namun
sepadan megahnya gembira kita
Suka
hatinya sang Ibu merangkai tutur
Bijaksanalah
layaknya kita bersyukur
Berkenan
dengan sajian masakan rumah
Duduk
tinggilah di rumput pinggiran kota
"Tinjaulah,
Ayah", ujarnya sang anak
Hamparan
kota di pemandangan cerah
Ke
langit gedung seolah mencakar
"Tengoklah,
Ibu, alangkah gagah perkasa"
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Du-du-du
du-du-du du-du-du
Saat
beranjak besar anakku tercinta
Cakrawala
kaucakar tiada gentar, Nak
Hanya
saja jangan lekas kaulupa
Mana
di mana pijak berakar
Ingatlah
hari ini ya, anakku tersayang
Sungguhlah
pernah kita ada di sini
Jikalau
hari esok kelak kaujelang
Nuranilah
taruhannya nanti
Oh,
bila senja meminta diri
Tanda
pertanda waktulah silam
Oh,
tamasya kita akhiri
Mari
kemari ke balik malam