KUNCILAGUOK.COM – (Sports Edition) Pada awal kepemimpinan Shin Tae Yong (STY), pemain bek seperti Fachruddin, Elkan, Asnawi, Ridho dan Arhan sering dijadikan sebagai 4 pilar utama pertahanan Timnas Indonesia.
Akan tetapi, lambat laun pemain yang bergabung dengan Timnas semakin
banyak, baik itu pemain lokal maupun pemain keturunan.
Nama-nama seperti
Yakob, Yance, Ernando, Jordi menjadi sebagian pemain yang masuk dalam skuad
Timnas sejak tahun 2022.
Sekarang di skuad
Timnas Indonesia semua pemain berlomba-lomba untuk bisa menjadi pemain utama,
dalam artian siapa saja pemain yang bagus, yang bisa tampil prima entah itu
pemain lokal maupun keturunan pasti akan dimainkan oleh STY tanpa pandang bulu.
Jordi,
Ridho, dan Elkan menjadi tembok baru Timnas Indonesia, mereka berhasil tampil memuaskan ketika berhadapan dengan 2 negara yang
memiliki kualitas di atas skuad Garuda.
Burundi jadi
negara pertama yang menjajal Trio Tembok Timnas Indonesia ini. Di laga leg
pertama FIFA Match Day (FMD) bulan Maret, Burundi kalah telak dengan skor 3-1
dan di laga leg kedua skor menjadi imbang 2-2.
Meski hasil leg
kedua belum memuaskan, akan tetapi berkali-kali Trio Tembok ini mampu
mematahkan dan menghalau pemain Burundi.
Kesolidan Trio
Tembok begitu di uji, apalagi ketika berhadapan dengan negara Juara Dunia,
Argentina, salah satu momen yang akan diingat oleh supporter Timnas dan pemain
Timnas Indonesia sendiri.
Pada saat menit
ke-28, bola yang digiring Jordi Amat di dalam kotak pinalti berhasil direbut
oleh Buonanotte. Paham dengan situasi bahaya di depan gawang, Ernando mengambil
inisiatif untuk merebut bola yang dibawa pemain Brighton ini.
Sayang Ernando
malah ikut tergocek, akibatnya Buonanotte bisa mengarahkan bola dengan mudah ke
gawang. Untungnya Elkan dan Ridho bertindak cepat, mereka sukses menutup gawang
sampai membuat dua pemain muda ini bertabrakan hingga terjatuh.
Setelahnya, bola
yang terpantul dari badan 2 bek Timnas Indonesia coba ditendang oleh pemain
Argentina lain, tapi Ernando kembali bisa mengamankan bola tersebut.
Meskipun akhirnya
kalah 2:0 dari Argentina, akan tetapi perjuangan Timnas Garuda, terutama
perjuangan dari Trio Tembok sudah sangat pantas mendapatkan apresiasi.
Kesolidan skuad
Merah-Putih terutama Trio Tembok ini, sukses membuat pelatih Argentina
kebingungan, dan membuat pemain asuhannya hanya bisa memasukkan 2 gol ke gawang
Indonesia.