Saturday, July 15, 2023

Asnawi Mangkualam Alami Jatuh Bangun di Liga Korea

KUNCILAGUOK.COM – (Sports Edition) Asnawi Mangkualam (AMB) merupakan pemain Timnas Indonesia yang sekarang tengah sukses berkarir di Kleague 2 (Liga 2 Korea).

 

Pesepakbola berambut pendek ini sempat menyita banyak perhatian penonton sepak bola, utamanya penonton Timnas Indonesia karena berhasil menggocek pemain Argentina bernama Garnacho yang sekaligus sebagai pemain Manchester United.

 


Pemain asal Makassar ini sukses menjadi pemain abroad yang memiliki market value tertinggi di skuad Timnas U-23. Namun, itu semua bukanlah perkara yang mudah, sebab dia harus jatuh bangun ketika berkarir di negara asal Son Heung Min ini.

 

Dalam salah satu wawancara yang dilakukan Asnawi dengan pihak KBS World Indonesia, dia mengatakan jika harus beradaptasi dengan kultur sepak bola di Korea yang lumayan berbeda dengan Indonesia.

 

Misalnya kalau di Indonesia kita santai-santai, kalau saya lihat teman-teman yang lain (di korea) 10-20 menit sebelum latihan udah siap-siap naik ke bus. Sedangkan saya misalnya awalnya nunggu 5 menit lagi baru naik ke bus. Nah itu yang saya pelajari sekarang (ketika di Korea).” Jelas Asnawi.

 

Keputusan Asnawi untuk hijrah berkarir di Korea juga bukan mudah, sebab terdapat beberapa konsekuensi yang harus dia tanggung.

 

”(Minusnya) seperti soal pengurangan gaji, jauh dari orang tua, harus belajar culture yang baru, mulai dari nol.

 

Mantan pemain Ansan Greeners ini menjelaskan apabila porsi latihan antara Indonesia dan Korea juga berbeda.

 

Di Korea mengutamakan latihan fisik, sedangkan kalau di Indonesia saat musim pertandingan lebih santai. Fitness setiap hari, latihan harus all out 100%, semua pemain di sini totalitas untuk latihan. Sedangkan kalau di Indonesia santai-santai menjelang pertandingan, kakau di Korea meskipun mau pertandingan tetap latihan dengan intensitas tinggi.“ Kata Asnawi.

 

Selain belajar mengenai sepak bola dan kultur Korea, Asnawi juga masih harus struggle belajar bahasa Korea, dia mengatakan jika dalam seminggu belajar bahasa Korea sampai 5 kali melalui platform Zoom.

 

Tentu perjuangan Asnawi bukanlah hal yang mudah, abroad menjadi salah satu tantangan tersendiri yang tidak semua pemain bola berani untuk lakukan.

 

Hal di atas juga menjadi bukti, jika pemain seperti Asnawi harus didukung dan harus diapresiasi besar, sebab selain membawa nama pribadi, pemain abroad seperti Asnawi juga membawa nama baik Indonesia ketika berkarir di luar negri.